- Bersahabatlah dengan Anak dan Jadilah Teladan
- Tunaikan Hak-hak Anak
- Gembirakan dan Hiburlah Hatinya
- Gunakan Cara “Siapa Menang Dia Dapat”
- Bercengkrama dg Anak dan Berikan Mainan
- Gunakan Metoda “Apa yag Menghalangimu untuk Mengatakannya”
- Tumbukan Rasa Percaya Diri (Memperkuat kemauan anak, Menumbuhkan kepercayaan sosial, Menumbuhkan kepercayaan ilmiah, Menumbuhkan kepercayaan ekonomi dan bisnis)
- Gunakan Metoda “Dia Anak Paling Baik”
- Memotivasi untuk Kebajikan dan Memperingatkan Bahaya Keburukan
- Biasakan Kebajikan karena Kebajikan adalah Kebiasaan
- Perhatikanlah Kecenderungannya
- Memilih Waktu yang Tepat untuk Menasehati (saat rekreasi, dalam perjalanan, di atas kendaraan, saat makan, waktu sakit).
- Bertahap dalam Menyampaikan Nasehat, Tugas, dan Perintah
- Berbicara Terus-terang dan Tidak Bertele-tele
- Berbicara sesuai dengan Tingkat Intelektualitasnya
- Gunakanlah Metoda “Apakah Kendalamu, Nak?”
- Latih, Latih dan Latih (Memberikan tugas sesuai dengan jenis kelaminnya, Memberi tugas sesuai dengan usianya, Bertahap dalam melatih, Tidak mencercanya jika salah, Memantaunya di awal pemberian tugas, Tidak menugaskan sesuatu pada waktu yang tidak tepat, Tidak berlebihan dalam memberikan motivasi).
- Menuntun Anak kepada Sosok Rasulullah saw sebagai Teladan
- Mendengar Reflektif (Hendaknya Anda menghargai perasaannya dan tunjukkan bahwa Anda memahami perasaan itu, Tampakkan bahwa Anda benar-benar meyimak apa yang dikatakan, Ulangi apa yang dia ucapkan dan ekspresikan bahwa Anda sedang memikirkan perasaannya, Rumuskan perasaannya, Bersikap responsif, berikanlah nasihat dan usulan).
- Doakan untuk Kebaikan, bukan Keburukannya
- Mendidik dengan Kasus
- Isi Waktu Luangnya dengan hal-hal bermanfaat
- Perbanyak Kegiatan yang Mengembangkan Kecerdasan (Permainan, Cerita dan buku-buku fiksi-ilmiah, Lukisan dan hiasan, Drama anak-anak, Kegiatan ekstrakurikuler, Olah raga, Membaca buku dan perpustakaan, Hobi dan kegiatan hiburan, Menghafal Al-Quran).
- Mendidik dengan Nasehat.
- Gunakan Kisah dalam Menanamkan Nilai dan Keutamaan
AninBundaAttar
Sunday, August 11, 2013
25 Kiat Mempengaruhi Jiwa dan Akal Anak
Monday, August 5, 2013
Melatih anak mencintai dan menghapalkan Al Quran
Selama bulan Ramadhan ini, beberapa kali menonton acara Hafidz Indonesia di RCTI. Senaaang dan terharu melihat anak2 Indonesia yang masih imut-imut itu sudah begitu mencintai Al Quran. Sebagai Muslim, Al Quran dan Sunnah adalah pedoman hidup kita. Siapa yang sering berinteraksi dengannya In Shaa Allah menjadi orang-orang yang beruntung bisa meniti jalan yang diridhoi-Nya. Seperti perusahaan mobil yang memproduksi unit mobil, pastinya mengeluarkan juga pedoman tekhnis bagaimana menjalankan mobilnya, merawatnya dan jika rusak harus diapakan. Jika pembeli mobil malas melihat buku pedomannya, yang rugi yah pemiliknya sendiri, mungkin mobilnya jadi mudah rusak atau pemilik salah beli onderdil yang dibutuhkan.
Al Quran dan Sunnah juklak mutlak seorang beriman, petunjuk dan keberkahan hidup ada di sana. Seluruh ilmu (dunia dan akhirat) dijelaskan di dalamnya. Terlebih jika sejak dini sudah dikenalkan Al Quran, In Shaa Allah mereka akan mencintai Al quran dan Ilmu. Dulu sebelum mengajar di Azhari Islamic School saya hanya punya cita2, anak2 saya bisa membaca dan khatam Al Quran, tapi setelah saya melihat sendiri bagaimana anak2 usia dini itu berinteraksi dengan Al Quran, menghapalkannya, mempelajarinya dan mencoba mengaplikasikannya. Saya bercita2, semoga Allah SWT bisa memberikan jalan untuk bisa mendidik anak2 saya untuk mencintai dan menghapalkan Al Quran. Menjadikan mereka hafidz dan ilmuwan yang bisa bermanfaat untuk sesama. Aamiin. Semoga Allah menjaga keistiqomahan untuk mendidik anak2 menjadi anak yang shaleh dan shalehah.
1. Bayi ( 0-2 tahun )
Bacakan Al-Qur’an dari surat Al-Fatihah
Tiap hari 4 kali waktu ( pagi, siang, sore, malam )
Tiap 1 waktu satu surat diulang 3x
Setelah hari ke-5 ganti surat An-Nas dengan metode yang sama
Tiap 1 waktu surat yang lain-lain diulang 1x
2. Di atas 2 tahun
Metode sama dengan teknik pengajaran bayi. Jika kemampuan mengucapkan kurang, maka tambah waktu menghafalnya, misal dari 5 hari menjadi 7 hari.
Sering dengarkan murottal.
3. Di atas 4 tahun
Mulai atur konsentrasi dan waktu untuk menghafal serius
Ajari muroja’ah sendiri
Ajari mengahfal sendiri
Selalu dimotivasi supaya semangat selalu terjaga
Waktu menghafal 3-4x per hari
Nurturing your children
ANAKMU MENGENALKAN SIAPA DIRIMU
1. Jika anakmu berbohong, itu krn engkau menghukumnya terlalu berat.
2. Jika anakmu tdk percaya diri, itu krn engkau tdk memberi dia semangat.
3. Jika anakmu kurang berbicara, itu krn engkau tdk mengajaknya bicara.
4. Jika anakmu mencuri, itu krn engkau tdk mengajarkannya memberi.
5. Jika anakmu pengecut, itu krn engkau selalu membelanya.
6. Jika anakmu tdk menghargai org lain, itu krn engkau berbicara terlalu keras kpdnya.
7. Jika anakmu suka marah2, itu krn engkau kurang memujinya.
8. Jika anakmu suka berbicara pedas, itu krn engkau tdk berbagi dengannya.
9. Jika anakmu suka mengasari org lain, itu krn engkau suka melakukan kekerasan terhadapnya.
10. Jika anakmu lemah, itu krn engkau suka mengacamnya.
11. Jika anakmu cemburu, itu krn engkau menelantarkannya.
12. Jika anakmu mengganggumu, itu krn engkau kurang mencium atau memeluknya.
13. Jika anakmu tdk mau mematuhimu, itu krn engkau menuntut terlalu banyak padanya.
14. Jika anakmu tertutup, itu karena engkau terlalu sibuk.
1. Jika anakmu berbohong, itu krn engkau menghukumnya terlalu berat.
2. Jika anakmu tdk percaya diri, itu krn engkau tdk memberi dia semangat.
3. Jika anakmu kurang berbicara, itu krn engkau tdk mengajaknya bicara.
4. Jika anakmu mencuri, itu krn engkau tdk mengajarkannya memberi.
5. Jika anakmu pengecut, itu krn engkau selalu membelanya.
6. Jika anakmu tdk menghargai org lain, itu krn engkau berbicara terlalu keras kpdnya.
7. Jika anakmu suka marah2, itu krn engkau kurang memujinya.
8. Jika anakmu suka berbicara pedas, itu krn engkau tdk berbagi dengannya.
9. Jika anakmu suka mengasari org lain, itu krn engkau suka melakukan kekerasan terhadapnya.
10. Jika anakmu lemah, itu krn engkau suka mengacamnya.
11. Jika anakmu cemburu, itu krn engkau menelantarkannya.
12. Jika anakmu mengganggumu, itu krn engkau kurang mencium atau memeluknya.
13. Jika anakmu tdk mau mematuhimu, itu krn engkau menuntut terlalu banyak padanya.
14. Jika anakmu tertutup, itu karena engkau terlalu sibuk.
About IRT -Ust Felix Siauw
1. saya masih ingat beberapa tahun lalu sebelum Muslim | papi sempat menasihati saya perihal “Ibu Rumah Tangga”
2. “lix, selama papimu masih bisa mencukupi keluarga, mamimu tugasnya di rumah” | tegas papi berpendapat soal IRT
3. padahal saat itu isu feminisme sedang santer | wacana wanita karir sedang panas-panasnya | arus genderisme mewabah
4. tapi papi tenang aja lalu menyampaikan | bahwa dia ingin yang terbaik bagi anak-anaknya | dan itu berarti perhatian full dari ibu mereka
5. hidup kala itu tidak mudah, dan akal lebih mudah seandainya mami bekerja | tapi papi sudah mengambil pilihan, dan itulah yang ia jalani
6. karena semua manusia punya pilihan | apa yang didapat dan apa yang dikorbankan | semua selalu tentang pilihan
7. sebelum Muslim pun saya tumbuh dengan memahami | lelaki dan wanita tidaklah sama | mereka punya kelebihan di bidang masing-masing
8. posisi ibu dalam dunia anak itu tidak tergantikan | perhatian seorang ibu pada anaknya takkan terbeli sebanyak apapun harta
9. dan posisi ibu itu tidak bisa diulang kembali | karena umur anak takkan bisa diputar lagi
10. maka ketika memilih calon ibu dari anak-anak kami syaratkan | “maukah engkau menjadi fulltime-mother bagi anak-anak?”
11. “saya nggak mau ketika anak dewasa lalu bermaksiat, kita menyesal ‘mengapa dulu tidak habiskan lebih banyak waktu bersamanya?!’”
12. itu pemahaman sebelum Muslim | saat sudah mengenal Islam | kami memahami betul Islam paling memuliakan wanita
13. feminisme menjadikan materi sebagai standar sukses | wajar bila mereka merasa dunia tidak adil | karena materi jadi penanda sukses
14. feminisme menganggap waniat modern harus lebih mirip lelaki | bahwa bila wanita tidak bekerja maka wanita akan direndahkan
15. feminisme sukses mendidik wanita melihat kesuksesan sebagai | punya penghasilan tinggi, gelar seabrek, mobil mewah, buka aurat dll
16. wajar hasilnya di negara-negara asal feminisme | wanita jadi lebih malas berkeluarga apalagi memiliki anak | kerja lebih asyik
17. menurut pandangan feminis | IRT itu perendahan martabat perempuan, tidak modern, perbudakan terhadap wanita
18. wajar di negara-negara yang vokal feminisme | perceraian pun memuncak | karena tidak ada satu pemimpin dalam keluarga
19. US misalnya yang jadi kampiun feminisme | angka perceraian mencapai 50% per 2012 sila rujuk http://t.co/OUvEkdUY8L
20. “nearly 80% cited financial problems as the leading cause of the marital demise” (Carr, 2003, p.10) | http://t.co/zQFsyYQuqe
21. feminisme mangaburkan fungsi ayah dan ibu dalam rumah tangga | hanya semata-mata demi mendapat lebih banyak materi
22. akhirnya meningkatlah angka single parents http://t.co/k9eNybXtq7 | dan jelas broken home http://t.co/yUvU499gT9 http://t.co/qAjjFfHBQJ
23. banyak juga studi-studi yang menperingatkan | sangat sulit untuk memadukan ibu dan karir sekaligus | http://t.co/mu5t6N2u3m
24. sebagai tambahan, US yang melahirkan gerakan feminisme saja | sudah banyak bermunculan gerakan anti-feminisme sebagai gantinya
25. di US, sudah banyak wanita sadar bahwa feminisme mengorbankan keluarga | mereka ingin kembali menjalankan peran ibu rumah tangga
26. karena seberapa banyak waktu pun yang didedikasikan untuk mendidik anak | tiada pernah akan ada waktu yang cukup untuknya
27. “saya ibu sekaligus karyawan, anak saya baik-baik saja” | di-sambi aja sudah baik, apalagi bila fulltime-mother? tentu sangat baik 
28. lalu pertanyaan prinsipil | “apakah Islam melarang wanita bekerja?” | “apakah wanita tidak boleh berpendidikan tinggi?”
29. dalam Islam hukum wanita bekerja itu mubah (boleh) | sedangkan menjadi “ibu dan pengelola rumah tangga” itu kewajiban
30. jadi sah-sah saja wanita memilih bekerja | namun beres juga kewajibannya | tentu bila dia lebih memilih yang wajib, itu yang utama
31. hidup memang perkara pilihan | dan Islam memerintahkan untuk memaksimalkan waktu ibu untuk anak-anaknya | urusan uang biar ayahnya
32. bagaimana dengan wanita yang ditinggal suami apapun alasannya | maka bekerja menafkahi anak tentu amal pahala besar baginya 
33. maka karir terbaik wanita | adalah menjadi ibu sepenuhnya
34. tentang pendidikan? | tidak bosan-bosan saya sampaikan | bahwa seorang ibu HARUS terdidik sempurna, tinggi dan luasnya
35. bahkan wanita Muslimah WAJIB lebih terdidik daripada lelaki | karena ialah madrasatul ula (pendidikan pertama dan utama) anak-anaknya
36. maka jangan tanya “untuk apa pendidikan tinggi bila hanya jadi IRT?” | jadi IRT justru perlu pendidikan tinggi
37. karena di tangan kaum ibu generasi Muslim berada | bukan di tangan ayah generasi Muslim dibentuk
38. banyak wanita yang sebetulnya bisa menggapai dunia lebih dari lelaki | tapi mereka mengorbankan segalanya demi anaknya | MULIA
39. dari ibunda MULIA semisal itulah | menjadilah Imam Syafi’i, Imam Malik bin Anas, Imam Abu Hanifah dan Imam Ahmad
40. rata-rata ulama besar menghabiskan masa kecil dalam yatim | ibu merekalah yang mendidik dan mendaras Al-Qur’an setiap waktu
41. sembah sujud kami pada Allah yang selalu menjaga dunia dengan para ibunda MULIA | yang mau mengorbankan semua buat kami anak-anaknya
42. hormat khidmat kami padamu wahai ibu | yang gadaikan semua waktu tanpa sesal dan keluh | membina kami jadi yang terbaik dalam agama
43. pada para bunda MULIA doa kami | “Wahai Tuhanku, kasihilah keduanya, sebagaimana keduanya TELAH MENDIDIK AKU WAKTU KECIL” (QS 17:24)
44. kembali lagi semua masalah pilihan | part-time mother or full-time mother? | you decide 
Thursday, April 11, 2013
Momentum Kepahlawanan
Seseorang tidak menjadi pahlawan karena ia melakukan pekerjaan-pekerjaan kepahlawanan sepanjang hidupnya. Kepahlawanan seseorang biasanya mempunyai momentumnya. Ada potongan waktu tertentu dalam hidup seseorang dimana anasir kepahlawanan menyatu padu. Saat itulah ia tersejarahkan.
Akan tetapi, kita tidak mengetahui kapan datangnya momentum itu. Yaitu, kematangan pribadi dan peluang sejarah. Simaklah firman Allah SWT, “Dan setelah Musa cukup umur dan sempurna akalnya, Kami berikan kepadanya hikmah (kenabian) dan pengetahuan....” (Al-Qashash: 14)
Usaha manusiawi yang dapat kita lakukan adalah mempercepat saat-saat kematangan pribadi kita. Ini jenis kerja kapitalisasi asset kesejarahan personal kita. Yang kita lakukan di sini adalah mengumpulkan sebanyak mungkin potensi dalam diri kita, mengolahnya, dan kemudian mengkristalisasikannya. Dengan cara ini, kita memperluas “ruangan keserbamungkinan” dan sedikitnya membantu kita menciptakan peluang sejarah. Atau, setidaknya mengantar kita untuk berdiri dipintu gerbang sejarah.
Para pahlawan mukmin sejati tidak pernah mempersoalkan secara berlebihan masalah peluang sejarah. Kematangan pribadi seperti modal dalam infestasi. Seperti apapun baiknya peluang anda, hal itu tidak berguna jika pada dasarnya Anda memang tidak punya modal. Peluang sejarah hanyalah ledakan keharmonisan dari kematangan yang terabaikan. Seperti keharmonisan antara pedang dan keberanian dalan medan perang, antara kecerdasan dan pendidikan formal dalam dunia ilmu pengetahuan. Akan tetapi, anda harus memilih salah satunya, maka pilihlah keberanian tanpa pedang dalam perang, atau kecerdasan tanpa pendidikan formal dalam ilmu. Selebihnya, biarlah itu menjadi wilayah takdir dimana anda mengharap datangnya sentuhan keberuntungan.
Kesadaran semacam ini mempunyai dampak karakter yang sangat mendasar. Para pahlawan mukmin sejati bukanlah pemimpi di siang bolong, atau orang-orang yang berdoa dalam kekosongan dan ketidakberdayaan. Mereka adalah para petani yang berdoa ditengah sawah, para pedagang yang berdoa ditengah kecamuk perang. Mereka mempunyai mimpi besar, tetapi pikiran mereka tercurahkan sepenuhnya pada kerja. Sekali-kali mereka menatap langit untuk menyegarkan ingatan pada misi mereka. Namun, setelah itu mereka menyeka keringat dan kembali bekerja kembali.
Wilayah kerja adalah lingkungan realitas, sedangkan wilayah peluang adalah ruang keserbamungkinan. Semakin luas pijakan kaki kita dalam lingkaran kenyataan, semakin besar kemungkinan menjadi kepastian, mengubah peluang menjadi pekerjaan, mengubah mimpi menjadi kenyataan.
Berjalanlah dengan mantap menuju rumah sejarah. Jika engkau sudah sampai di depan pintu gerbangnya, ketuklah pintunya dan bacakan pada penjaganya puisi Khairil Anwar:
Aku
kalau sampai waktuku
ku mau tak seorang kan merayu
tidak juga kau ….
Akan tetapi, kita tidak mengetahui kapan datangnya momentum itu. Yaitu, kematangan pribadi dan peluang sejarah. Simaklah firman Allah SWT, “Dan setelah Musa cukup umur dan sempurna akalnya, Kami berikan kepadanya hikmah (kenabian) dan pengetahuan....” (Al-Qashash: 14)
Usaha manusiawi yang dapat kita lakukan adalah mempercepat saat-saat kematangan pribadi kita. Ini jenis kerja kapitalisasi asset kesejarahan personal kita. Yang kita lakukan di sini adalah mengumpulkan sebanyak mungkin potensi dalam diri kita, mengolahnya, dan kemudian mengkristalisasikannya. Dengan cara ini, kita memperluas “ruangan keserbamungkinan” dan sedikitnya membantu kita menciptakan peluang sejarah. Atau, setidaknya mengantar kita untuk berdiri dipintu gerbang sejarah.
Para pahlawan mukmin sejati tidak pernah mempersoalkan secara berlebihan masalah peluang sejarah. Kematangan pribadi seperti modal dalam infestasi. Seperti apapun baiknya peluang anda, hal itu tidak berguna jika pada dasarnya Anda memang tidak punya modal. Peluang sejarah hanyalah ledakan keharmonisan dari kematangan yang terabaikan. Seperti keharmonisan antara pedang dan keberanian dalan medan perang, antara kecerdasan dan pendidikan formal dalam dunia ilmu pengetahuan. Akan tetapi, anda harus memilih salah satunya, maka pilihlah keberanian tanpa pedang dalam perang, atau kecerdasan tanpa pendidikan formal dalam ilmu. Selebihnya, biarlah itu menjadi wilayah takdir dimana anda mengharap datangnya sentuhan keberuntungan.
Kesadaran semacam ini mempunyai dampak karakter yang sangat mendasar. Para pahlawan mukmin sejati bukanlah pemimpi di siang bolong, atau orang-orang yang berdoa dalam kekosongan dan ketidakberdayaan. Mereka adalah para petani yang berdoa ditengah sawah, para pedagang yang berdoa ditengah kecamuk perang. Mereka mempunyai mimpi besar, tetapi pikiran mereka tercurahkan sepenuhnya pada kerja. Sekali-kali mereka menatap langit untuk menyegarkan ingatan pada misi mereka. Namun, setelah itu mereka menyeka keringat dan kembali bekerja kembali.
Wilayah kerja adalah lingkungan realitas, sedangkan wilayah peluang adalah ruang keserbamungkinan. Semakin luas pijakan kaki kita dalam lingkaran kenyataan, semakin besar kemungkinan menjadi kepastian, mengubah peluang menjadi pekerjaan, mengubah mimpi menjadi kenyataan.
Berjalanlah dengan mantap menuju rumah sejarah. Jika engkau sudah sampai di depan pintu gerbangnya, ketuklah pintunya dan bacakan pada penjaganya puisi Khairil Anwar:
Aku
kalau sampai waktuku
ku mau tak seorang kan merayu
tidak juga kau ….
Monday, March 18, 2013
Belajar dari Syaikh Ammar Bugis
Baru saja selesai membaca artikel luar biasa ini,dan satu pesan penting yang menggugah hati saya yaitu " Tak ada alasan lagi utk berkeluh kesah dan menyerah pada keadaan. Setiap DIRI memiliki potensi utk SUKSES dlm kehidupannya,selama dia mau berjuang keras dan yakin pada pertolonganNya". Sempatkan membaca artikel luar biasa ini sohibku,Insya Allah engkau dptkan penggugah hati yg luar bisa.
SYAIKH AMMAR BUGIS, PENAKLUK KEMUSTAHILAN
Syeikh Ammar yang kelahiran Amerika Serikat sejak lahir sudah dalam keadaan cacat. Tidak ada anggota tubuh yang bisa digerakkan kecuali mulut dan mata. Dokter Amerika sendiri ketika kelahiran beliau bahkan menyampaikan bahwa paling sang bayi (beliau) bisa hidup hingga usia 8 tahun saja. Namun atas Qudratullah jua lah, hingga tua seperti sekarang beliau masih hidup bahkan lebih unggul hidupnya dari kita yang tidak cacat secara fisik.
Cacat tidak menghalangi beliau untuk menuntut ilmu dan bersekolah hingga kuliah dan mencapai predikat Professor. Sejak usia 11 tahun sudah mulai menghafal Quran dan ketika menginjak 13 tahun sudah hafal Quran 30 Juz. Selain itu, ketika Universitas mampu meraih nilai tertinggi (cumlaude) pada jurusan penyiaran dan komunikasi. Beliau juga sebagai dosen di universitas yang ada di AS dan Dubai. Yang menarik juga adalah bahwa beliau telah mempunyai anak yang sekarang sudah 14 tahun usianya. Subhanallah! Sungguh mulia wanita yang mau dan ridha bersuamikan beliau.
Sungguh keadaan Syaikh Ammar yang cacat dapat menjadi pelajaran bagi kita yang sempurna secara fisik. Beliau yang cacat saja mampu berprestasi, lalu bagaimana dengan kita? Sehingga menurut beliau bahwa cacat yang sesungguhnya adalah orang yang cacat berpikir, cacat kemauan, cacat perjuangan dan sejenisnya. Dan beliau pun menyampaikan bahwa Allah subhanahu wa ta'ala akan menanya kalian (jamaah yang hadir), yang cacat saja mampu menghafal, sedang kalian yang bisa bergerak?
Bagi bangsa Indonesia, ihwal Syaikh Ammar ini pun dapat menjadi pelajaran berharga. Biasanya di negeri kita orang cacat sering ditemui sebagai pengemis. Ini bisa ditemui di kota besar. Orang buta di negeri kita sering diarahkan kepada pengamen atau menjadi penyanyi, bisa jadi artis hanya beberapa. Jarang sekali yang diarahkan pada prestasi, terlebih pada keunggulan agama, semisal menjadi ulama ataupun menjadi hafizh Al-Quran.
Diantara pesan yang disampaikan Syaikh Ammar untuk jamaah adalah agar menunaikan rukun Islam yang lima: Bersaksi tiada tuhan selain Allah subhanahu wa ta'ala dan Muhammad rasul-Nya, Sholat 5 waktu, puasa dan zakat serta naik haji ke baitullah bagi yang mampu.
Banyak musuh Allah subhanahu wa ta'ala yang menghina Rasulullah (baru-baru ini), maka pesan beliau bela lah Rasulullah dengan cara melaksanakan Sunnah Rasulullah dalam kehidupan rumah tangga, masyarakat, sekolah, kantor, pabrik dan sebagainya. Bukan dengan jalan teriak-teriak (demonstrasi) dan kekerasan. Juga gunakan lah pula teknologi dalam membela Rasulullah, melalui internet, twiter, facebook dan sejenisnya. Ceritakan keagungan pribadi Rasulullah melalui kisah-kisah dan sebagainya.
Pada kaum wanita, beliau berpesan agar senantiasa menggunakan hijab yang sesuai syariat. Karena wanita ibarat mutiara yang nilainya tinggi. Jika ia mudah dilihat dan dipegang semua orang di jalan-jalan, niscaya murahlah nilainya. Pada jamaah laki-laki beliau berpesan agar berbuat baik pada para istri, jangan pernah mencaci, memukul atau menghinakan istri. Satu yang juga beliau tekankan adalah jangan sampai jamaah pergi ke tukang sihir atau dukun. Juga agar senantiasa beryukur atas nikmat Allah subhanahu wa ta'ala yang agung (kesehatan).
Syaikh Ammar Bugis Sampaikan Ceramah di LIPIA
Bagi seorang muslim, dunia adalah tempat ujian dan ladang pahala. Cobaan yang diberikan oleh Allah kepada para hamba-Nya bermacam-macam bentuknya, salah satunya dengan ketidak sempurnaan fisik.
Sebagai seorang Muslim, cobaan tersebut hendaknya disikapi dengan hati yang sabar dan ikhlas. Sebab di balik kekurangan, Allah pasti memberikan kelebihan yang tidak dimiliki orang lain.
Adalah Syaikh Ammar Bugis, pria lumpuh berdarah Makassar yang lahir di Amerika Serikat, 22 Oktober 1986. Nama Bugis diambil dari nama kakek buyutnya yang berasal dari Sulawesi, Syeikh Abdul Muthalib Bugis. Beliau hijrah dari Sulawesi ke Mekkah dan mengajar Tafsir di Masjidil Haram.
Syaikh Ammar lumpuh total sejak usia 2 bulan, hanya mata dan mulutnya yang masih berfungsi, walau nada bicaranya agak tidak jelas. Itu semua tak mengurangi semangatnya untuk hidup dan berarti.
Luar biasa, ditengah keadaan yang serba mustahil, Ammar sudah hafal 30 juz Qur'an sejak usia 11 tahun dalam waktu 2 tahun saja. Tentunya ini adalah kelebihan yang sangat jarang dimiliki oleh anak-anak zaman sekarang.
Mengawalai nasihatnya dihadapan para dosen dan mahasiswa LIPIA Jakarta, Syaikh Ammar mengomentari sebuah pepatah yang mengatakan bahwa akal yang selamat hanyalah terdapat pada badan yang sehat, menurutnya hal ini kurang tepat.
“Selama ini kita mendengar pepatah bahwa akal yang selamat itu terdapat pada badan yang sehat, padahal semestinya adalah akal yang selamat hanyalah terdapat pada hati yang sehat,”kata Ammar mengawali nasihatnya.
Hal ini, kata Ammar, terdapat didalam hadits “Jika sepotong daging itu baik, maka baiklah seluruhnya. Ketahuilah bahwa ia adalah hati.
Saat beliau menceritakan kesabaran dan ketelatenan ibunya dalam mengurus dan menjaganya sehingga ia saat ini menjadi seorang hafidz Al Quran, para mahasiswa yang hadir menangis tersedu-sedu, bahkan ada beberapa dosen yang bertakbir keras sambil menangis menjerit.
Beliaupun menyayangkan banyak kaum muslimin yang memiliki fisik sempurna tapi hatinya tidak sesempurna fisiknya.“Banyak diantara kita yang memiliki fisik sempurna, tapi hatinya tidak sesuai dengan fisiknya, “katanya.
Beliaupun menyarankan kepada para Mahasiswa agar giat menghafal Al Quran dan jangan mudah putus asa. “Hafalkan Al Quran, lakukan dengan ayat-ayat yang pendek terlebih dahulu, sayapun dulu melakukannya demikian, sampai waktu itu saya bisa menghafal satu juz dalam sehari,” ujarnya.
Setelah kurang lebih satu jam, ceramah di tutup, tiba-tiba seorang dosen dan pakar Ushul Fiqih asal mesir, DR. Azazi menemuinya dan mencium keningnya.
Ahmad Aris, seorang mahasiswa Fakultas Syari’ah yang mendengarkan ceramah beliau, menangis terharu dan merasa termotivasi oleh nasihat Syaikh Ammar.
“Alhamdulillah, ini motivasi yang sangat luar biasa, saya merasa malu terhadap beliau, kondisi saya yang sempurna fisik ini masih belum bisa apa-apa,”
Subhanallah, alhamdulillah , Allahu Akbar ..
Sumber : IslamediaWeb
SYAIKH AMMAR BUGIS, PENAKLUK KEMUSTAHILAN
Syeikh Ammar yang kelahiran Amerika Serikat sejak lahir sudah dalam keadaan cacat. Tidak ada anggota tubuh yang bisa digerakkan kecuali mulut dan mata. Dokter Amerika sendiri ketika kelahiran beliau bahkan menyampaikan bahwa paling sang bayi (beliau) bisa hidup hingga usia 8 tahun saja. Namun atas Qudratullah jua lah, hingga tua seperti sekarang beliau masih hidup bahkan lebih unggul hidupnya dari kita yang tidak cacat secara fisik.
Cacat tidak menghalangi beliau untuk menuntut ilmu dan bersekolah hingga kuliah dan mencapai predikat Professor. Sejak usia 11 tahun sudah mulai menghafal Quran dan ketika menginjak 13 tahun sudah hafal Quran 30 Juz. Selain itu, ketika Universitas mampu meraih nilai tertinggi (cumlaude) pada jurusan penyiaran dan komunikasi. Beliau juga sebagai dosen di universitas yang ada di AS dan Dubai. Yang menarik juga adalah bahwa beliau telah mempunyai anak yang sekarang sudah 14 tahun usianya. Subhanallah! Sungguh mulia wanita yang mau dan ridha bersuamikan beliau.
Sungguh keadaan Syaikh Ammar yang cacat dapat menjadi pelajaran bagi kita yang sempurna secara fisik. Beliau yang cacat saja mampu berprestasi, lalu bagaimana dengan kita? Sehingga menurut beliau bahwa cacat yang sesungguhnya adalah orang yang cacat berpikir, cacat kemauan, cacat perjuangan dan sejenisnya. Dan beliau pun menyampaikan bahwa Allah subhanahu wa ta'ala akan menanya kalian (jamaah yang hadir), yang cacat saja mampu menghafal, sedang kalian yang bisa bergerak?
Bagi bangsa Indonesia, ihwal Syaikh Ammar ini pun dapat menjadi pelajaran berharga. Biasanya di negeri kita orang cacat sering ditemui sebagai pengemis. Ini bisa ditemui di kota besar. Orang buta di negeri kita sering diarahkan kepada pengamen atau menjadi penyanyi, bisa jadi artis hanya beberapa. Jarang sekali yang diarahkan pada prestasi, terlebih pada keunggulan agama, semisal menjadi ulama ataupun menjadi hafizh Al-Quran.
Diantara pesan yang disampaikan Syaikh Ammar untuk jamaah adalah agar menunaikan rukun Islam yang lima: Bersaksi tiada tuhan selain Allah subhanahu wa ta'ala dan Muhammad rasul-Nya, Sholat 5 waktu, puasa dan zakat serta naik haji ke baitullah bagi yang mampu.
Banyak musuh Allah subhanahu wa ta'ala yang menghina Rasulullah (baru-baru ini), maka pesan beliau bela lah Rasulullah dengan cara melaksanakan Sunnah Rasulullah dalam kehidupan rumah tangga, masyarakat, sekolah, kantor, pabrik dan sebagainya. Bukan dengan jalan teriak-teriak (demonstrasi) dan kekerasan. Juga gunakan lah pula teknologi dalam membela Rasulullah, melalui internet, twiter, facebook dan sejenisnya. Ceritakan keagungan pribadi Rasulullah melalui kisah-kisah dan sebagainya.
Pada kaum wanita, beliau berpesan agar senantiasa menggunakan hijab yang sesuai syariat. Karena wanita ibarat mutiara yang nilainya tinggi. Jika ia mudah dilihat dan dipegang semua orang di jalan-jalan, niscaya murahlah nilainya. Pada jamaah laki-laki beliau berpesan agar berbuat baik pada para istri, jangan pernah mencaci, memukul atau menghinakan istri. Satu yang juga beliau tekankan adalah jangan sampai jamaah pergi ke tukang sihir atau dukun. Juga agar senantiasa beryukur atas nikmat Allah subhanahu wa ta'ala yang agung (kesehatan).
Syaikh Ammar Bugis Sampaikan Ceramah di LIPIA
Bagi seorang muslim, dunia adalah tempat ujian dan ladang pahala. Cobaan yang diberikan oleh Allah kepada para hamba-Nya bermacam-macam bentuknya, salah satunya dengan ketidak sempurnaan fisik.
Sebagai seorang Muslim, cobaan tersebut hendaknya disikapi dengan hati yang sabar dan ikhlas. Sebab di balik kekurangan, Allah pasti memberikan kelebihan yang tidak dimiliki orang lain.
Adalah Syaikh Ammar Bugis, pria lumpuh berdarah Makassar yang lahir di Amerika Serikat, 22 Oktober 1986. Nama Bugis diambil dari nama kakek buyutnya yang berasal dari Sulawesi, Syeikh Abdul Muthalib Bugis. Beliau hijrah dari Sulawesi ke Mekkah dan mengajar Tafsir di Masjidil Haram.
Syaikh Ammar lumpuh total sejak usia 2 bulan, hanya mata dan mulutnya yang masih berfungsi, walau nada bicaranya agak tidak jelas. Itu semua tak mengurangi semangatnya untuk hidup dan berarti.
Luar biasa, ditengah keadaan yang serba mustahil, Ammar sudah hafal 30 juz Qur'an sejak usia 11 tahun dalam waktu 2 tahun saja. Tentunya ini adalah kelebihan yang sangat jarang dimiliki oleh anak-anak zaman sekarang.
Mengawalai nasihatnya dihadapan para dosen dan mahasiswa LIPIA Jakarta, Syaikh Ammar mengomentari sebuah pepatah yang mengatakan bahwa akal yang selamat hanyalah terdapat pada badan yang sehat, menurutnya hal ini kurang tepat.
“Selama ini kita mendengar pepatah bahwa akal yang selamat itu terdapat pada badan yang sehat, padahal semestinya adalah akal yang selamat hanyalah terdapat pada hati yang sehat,”kata Ammar mengawali nasihatnya.
Hal ini, kata Ammar, terdapat didalam hadits “Jika sepotong daging itu baik, maka baiklah seluruhnya. Ketahuilah bahwa ia adalah hati.
Saat beliau menceritakan kesabaran dan ketelatenan ibunya dalam mengurus dan menjaganya sehingga ia saat ini menjadi seorang hafidz Al Quran, para mahasiswa yang hadir menangis tersedu-sedu, bahkan ada beberapa dosen yang bertakbir keras sambil menangis menjerit.
Beliaupun menyayangkan banyak kaum muslimin yang memiliki fisik sempurna tapi hatinya tidak sesempurna fisiknya.“Banyak diantara kita yang memiliki fisik sempurna, tapi hatinya tidak sesuai dengan fisiknya, “katanya.
Beliaupun menyarankan kepada para Mahasiswa agar giat menghafal Al Quran dan jangan mudah putus asa. “Hafalkan Al Quran, lakukan dengan ayat-ayat yang pendek terlebih dahulu, sayapun dulu melakukannya demikian, sampai waktu itu saya bisa menghafal satu juz dalam sehari,” ujarnya.
Setelah kurang lebih satu jam, ceramah di tutup, tiba-tiba seorang dosen dan pakar Ushul Fiqih asal mesir, DR. Azazi menemuinya dan mencium keningnya.
Ahmad Aris, seorang mahasiswa Fakultas Syari’ah yang mendengarkan ceramah beliau, menangis terharu dan merasa termotivasi oleh nasihat Syaikh Ammar.
“Alhamdulillah, ini motivasi yang sangat luar biasa, saya merasa malu terhadap beliau, kondisi saya yang sempurna fisik ini masih belum bisa apa-apa,”
Subhanallah, alhamdulillah , Allahu Akbar ..
Sumber : IslamediaWeb
Wednesday, March 13, 2013
Yang Disayang Malaikat
::: INILAH ORANG-ORANG (PILIHAN) YANG DIDOAKAN OLEH PARA MALAIKAT :::
1. Orang yang Tidur dalam Keadaan Bersuci.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka Malaikat akan bersamanya didalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga Malaikat berdoa, 'Ya ALLAH, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam keadaan suci'.”
(Imam Ibnu Hibban meriwayatkan dari Abdullah bin Umar radhiallahu 'anhu, hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/37)
2. Orang yang sedang Duduk Menunggu Waktu Shalat.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
“Tidaklah salah seorang diantara kalian yang duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para Malaikat akan mendoakannya,‘Ya ALLAH, ampunilah ia. Ya ALLAH, sayangilah ia’.”
(Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, Shahih Muslim no. 469)
3. Orang-orang yang Berada di Shaf Barisan Depan di dalam Shalat Berjama'ah.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya ALLAH dan para Malaikat-NYA bershalawat kepada (orang-orang) yang berada pada shaf-shaf terdepan.”
(Imam Abu Dawud (dan Ibnu Khuzaimah) dari Barra’ bin ‘Azib radhiallahu 'anhu, hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud I/130)
4. Orang-orang yang Menyambung Shaf pada Shalat Berjama'ah (tidak membiarkan sebuah kekosongan di dalam shaf).
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya ALLAH dan para Malaikat selalu bershalawat kepada orang-orang yang menyambung shaf-shaf.”
(Para Imam yaitu Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al Hakim meriwayatkan dari Aisyah radhiallahu 'anha, hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/272)
5. Para Malaikat Mengucapkan "Aamiin" ketika Seorang Imam selesai Membaca Al-Faatihah.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
“Jika seorang Imam membaca 'ghairil maghdhuubi ‘alaihim waladh dhaalliin', maka ucapkanlah oleh kalian ‘aamiin’. Karena barangsiapa ucapannya itu bertepatan dengan ucapan Malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa lalu.”
(Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, Shahih Bukhari no. 782)
6. Orang yang Duduk di Tempat Shalatnya setelah Melakukan Shalat.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
“Para Malaikat akan selalu bershalawat kepada salah satu diantara kalian selama ia ada di dalam tempat shalat dimana ia melakukan shalat, selama ia belum batal wudhunya, (para Malaikat) berkata, 'Ya ALLAH, ampunilah dan sayangilah ia'.”
(Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah, Al Musnad no. 8106, Syaikh Ahmad Syakir menshahihkan hadits ini)
7. Orang-orang yang Melakukan Shalat Shubuh dan Ashar secara Berjama’ah.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
“Para Malaikat berkumpul pada saat shalat Shubuh lalu para Malaikat (yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga Shubuh) naik (ke langit), dan Malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu shalat Ashar dan Malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga shalat Ashar) naik (ke langit) sedangkan Malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal.
Lalu ALLAH bertanya kepada mereka (padahal ALLAH lebih mengetahui), ‘Bagaimana kalian meninggalkan hamba-KU?’
Mereka menjawab, ‘Kami datang sedangkan mereka sedang melakukan shalat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan shalat, maka ampunilah mereka pada hari Kiamat’.”
(Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, Al Musnad no. 9140, hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Ahmad Syakir)
8. Orang yang Mendoakan Saudaranya tanpa Sepengetahuan Orang yang Didoakan.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
“Doa seorang Muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang Malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka Malaikat tersebut berkata, ‘Aamiin, dan engkaupun mendapatkan apa yang ia dapatkan’.”
(Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ummud Darda’ radhiallahu 'anha, Shahih Muslim no. 2733)
9. Orang-orang yang Berinfak.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
“Tidak satu hari pun dimana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali 2 Malaikat turun kepadanya. Salah satu diantara keduanya berkata, ‘Ya ALLAH, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak’. Dan lainnya berkata, ‘Ya ALLAH, hancurkanlah harta orang yang pelit (kikir)’.”
(Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, Shahih Bukhari no. 1442 dan Shahih Muslim no. 1010)
10. Orang yang sedang Makan Sahur.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya ALLAH dan para Malaikat-NYA bershalawat kepada orang-orang yang sedang makan sahur.”
(Imam Ibnu Hibban dan Imam Ath Thabrani, meriwayaatkan dari Abdullah bin Umar radhiallahu 'anhu, hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhiib wat Tarhiib I/519)
11. Orang yang sedang Menjenguk Orang Sakit.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
“Tidaklah seorang Mukmin menjenguk saudaranya kecuali ALLAH akan mengutus 70.000 Malaikat untuknya yang akan bershalawat kepadanya di waktu siang kapan saja hingga sore dan di waktu malam kapan saja hingga Shubuh.”
(Imam Ahmad meriwayatkan dari ‘Ali bin Abi Thalib radhiallahu 'anhu, Al Musnad no. 754, Syaikh Ahmad Syakir berkomentar, “Sanadnya shahih”)
12. Seseorang yang sedang Mengajarkan Kebaikan kepada Orang lain.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
“Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah diantara kalian. Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang didalam lubangnya dan bahkan ikan, semuanya bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain.”
(Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dari Abu Umamah Al Bahily radhiallahu 'anhu, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Kitab Shahih At Tirmidzi II/343)
Tidakkah kita terpikir, betapa besarnya nikmat ALLAH melalui penciptaan para Malaikat, dan melalui beriman kepada mereka?! Dimana keimanan ini melahirkan kesan dan pengaruh yang kuat dalam jiwa, amalan, dan kelurusan hidup seorang manusia.
Beriman kepada Malaikat berarti membenarkan Kitab ALLAH (Al-Qur'an) dan membenarkan Rasul-NYA, Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam.
Wallahu a'lam bish shawab!
1. Orang yang Tidur dalam Keadaan Bersuci.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka Malaikat akan bersamanya didalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga Malaikat berdoa, 'Ya ALLAH, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam keadaan suci'.”
(Imam Ibnu Hibban meriwayatkan dari Abdullah bin Umar radhiallahu 'anhu, hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/37)
2. Orang yang sedang Duduk Menunggu Waktu Shalat.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
“Tidaklah salah seorang diantara kalian yang duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para Malaikat akan mendoakannya,‘Ya ALLAH, ampunilah ia. Ya ALLAH, sayangilah ia’.”
(Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, Shahih Muslim no. 469)
3. Orang-orang yang Berada di Shaf Barisan Depan di dalam Shalat Berjama'ah.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya ALLAH dan para Malaikat-NYA bershalawat kepada (orang-orang) yang berada pada shaf-shaf terdepan.”
(Imam Abu Dawud (dan Ibnu Khuzaimah) dari Barra’ bin ‘Azib radhiallahu 'anhu, hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud I/130)
4. Orang-orang yang Menyambung Shaf pada Shalat Berjama'ah (tidak membiarkan sebuah kekosongan di dalam shaf).
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya ALLAH dan para Malaikat selalu bershalawat kepada orang-orang yang menyambung shaf-shaf.”
(Para Imam yaitu Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al Hakim meriwayatkan dari Aisyah radhiallahu 'anha, hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/272)
5. Para Malaikat Mengucapkan "Aamiin" ketika Seorang Imam selesai Membaca Al-Faatihah.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
“Jika seorang Imam membaca 'ghairil maghdhuubi ‘alaihim waladh dhaalliin', maka ucapkanlah oleh kalian ‘aamiin’. Karena barangsiapa ucapannya itu bertepatan dengan ucapan Malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa lalu.”
(Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, Shahih Bukhari no. 782)
6. Orang yang Duduk di Tempat Shalatnya setelah Melakukan Shalat.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
“Para Malaikat akan selalu bershalawat kepada salah satu diantara kalian selama ia ada di dalam tempat shalat dimana ia melakukan shalat, selama ia belum batal wudhunya, (para Malaikat) berkata, 'Ya ALLAH, ampunilah dan sayangilah ia'.”
(Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah, Al Musnad no. 8106, Syaikh Ahmad Syakir menshahihkan hadits ini)
7. Orang-orang yang Melakukan Shalat Shubuh dan Ashar secara Berjama’ah.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
“Para Malaikat berkumpul pada saat shalat Shubuh lalu para Malaikat (yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga Shubuh) naik (ke langit), dan Malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu shalat Ashar dan Malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga shalat Ashar) naik (ke langit) sedangkan Malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal.
Lalu ALLAH bertanya kepada mereka (padahal ALLAH lebih mengetahui), ‘Bagaimana kalian meninggalkan hamba-KU?’
Mereka menjawab, ‘Kami datang sedangkan mereka sedang melakukan shalat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan shalat, maka ampunilah mereka pada hari Kiamat’.”
(Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, Al Musnad no. 9140, hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Ahmad Syakir)
8. Orang yang Mendoakan Saudaranya tanpa Sepengetahuan Orang yang Didoakan.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
“Doa seorang Muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang Malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka Malaikat tersebut berkata, ‘Aamiin, dan engkaupun mendapatkan apa yang ia dapatkan’.”
(Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ummud Darda’ radhiallahu 'anha, Shahih Muslim no. 2733)
9. Orang-orang yang Berinfak.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
“Tidak satu hari pun dimana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali 2 Malaikat turun kepadanya. Salah satu diantara keduanya berkata, ‘Ya ALLAH, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak’. Dan lainnya berkata, ‘Ya ALLAH, hancurkanlah harta orang yang pelit (kikir)’.”
(Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, Shahih Bukhari no. 1442 dan Shahih Muslim no. 1010)
10. Orang yang sedang Makan Sahur.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya ALLAH dan para Malaikat-NYA bershalawat kepada orang-orang yang sedang makan sahur.”
(Imam Ibnu Hibban dan Imam Ath Thabrani, meriwayaatkan dari Abdullah bin Umar radhiallahu 'anhu, hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhiib wat Tarhiib I/519)
11. Orang yang sedang Menjenguk Orang Sakit.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
“Tidaklah seorang Mukmin menjenguk saudaranya kecuali ALLAH akan mengutus 70.000 Malaikat untuknya yang akan bershalawat kepadanya di waktu siang kapan saja hingga sore dan di waktu malam kapan saja hingga Shubuh.”
(Imam Ahmad meriwayatkan dari ‘Ali bin Abi Thalib radhiallahu 'anhu, Al Musnad no. 754, Syaikh Ahmad Syakir berkomentar, “Sanadnya shahih”)
12. Seseorang yang sedang Mengajarkan Kebaikan kepada Orang lain.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
“Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah diantara kalian. Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang didalam lubangnya dan bahkan ikan, semuanya bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain.”
(Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dari Abu Umamah Al Bahily radhiallahu 'anhu, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Kitab Shahih At Tirmidzi II/343)
Tidakkah kita terpikir, betapa besarnya nikmat ALLAH melalui penciptaan para Malaikat, dan melalui beriman kepada mereka?! Dimana keimanan ini melahirkan kesan dan pengaruh yang kuat dalam jiwa, amalan, dan kelurusan hidup seorang manusia.
Beriman kepada Malaikat berarti membenarkan Kitab ALLAH (Al-Qur'an) dan membenarkan Rasul-NYA, Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam.
Wallahu a'lam bish shawab!
Subscribe to:
Comments (Atom)